Sinopsis Film

Khoiron Adi Saputra. Diberdayakan oleh Blogger.

URL Shorteners Made in Indonesia

URL Shorteners Made in Indonesia

URL shortener adalah sebuah aplikasi berbasis web untuk menyingkat sebuah URL yang panjang. Penjelasan yang sangat sederhana, ya? Lalu, untuk apa URL shortener dibuat? Ya, itu tadi, untuk menyingkat sebuah URL yang panjang. Gimana, sih? Nggak menyimak, ya? Jadi, begini. Sebagai contoh, ada sebuah URL yang panjang, semisal http://adhipras.web.id/url-shorteners-made-in-indonesia. URL tersebut terdiri dari 55 karakter. Jika kita ingin menuliskan URL tersebut diTwitter—jumlah karakter di Twitter dibatasi sebanyak 140 karakter saja—maka itu bisa dibilang sebagai sebuah “pemborosan kuota”. Nah, oleh karena itulah kita menggunakan URL shortener untuk menyingkat URL tersebut menjadi hingga sekitar belasan karakter saja.
Di kalangan pengguna Twitter, URL shortener yang terkenal adalah bit.ly dan is.gd. Sebelumnya dulu sempat ada yang namanya TinyURL.com, tetapi sepertinya kini sudah jarang digunakan karena bit.ly dan is.gd menawarkan jumlah karakter yang lebih sedikit daripada tinyurl.com. Bit.ly dan is.gd merupakan URL shortener buatan luar negeri dan sudah terkenal di mana-mana. Tapi, mungkin banyak yang belum tahu bahwa kita sendiri memiliki beberapa URL shortener buatan asli Indonesia, lho. Berikut ini beberapa URL shorteners made in Indonesia yang aku tahu.
URL shortener ini punya nama yang benar-benar Indonesia banget. Mudah diingat pula. Memang fungsinya untuk “mendekin” URL yang panjang, sih.
Nah, ini adalah URL shortener yang unik, menurutku, kalau dilihat dari namanya. Mungkin dulu awalnya ini dibuat dengan maksud menjadi kompetitornya pendek.in, makanya dikasih nama panjang.in. Entahlah. Aku cuma mengarang cerita saja, kok. He-he-he. Eh, tapi ternyata ada yang lebih lucu. Jika diperhatikan, judul URL shortener ini adalah “Panjangin (makerotin)”. Ha-ha-ha.
3. siteous
Siteous merupakan hasil karya Adham Somantrie, seorang web programmer dan juga Internet practitioner serta merangkap network engineer asal Bandung. Siteous ini sudah berdiri sejak tahun 2009.
4. kro.co
kro.co didirikan oleh Deddy Andaka dan Deni Surya dengan menggunakan script dasar Spiral URL hasil karya Yogesh Nagarur. Dalam perkembangannya kemudian mengalami modifikasi dan perbaikan baik dari bahasa pemrograman maupun tampilan yang dibantu oleh MB Ardianto dan Ketut Widarta. Desain logo kro.co berupa gambar seekor keong yang digunakan saat ini merupakan hasil karya Agus Sumberdana.
5. de.tk
URL shortener yang satu ini merupakan buatan salah satu situs berita online terbesar di Indonesia. Dilihat dari namanya saja pasti sudah pada tahu, kan? Siapa lagi kalau bukan detik.com. Setahuku, awalnya URL shortener de.tk ini tidak terbuka untuk umum. Pada mulanya de.tk muncul untuk sekadar menyingkat URL dari berita-berita yang ada di situs detik.com saja. Tapi, kini de.tk bisa digunakan oleh siapa saja.
Ketika sedang mencari-cari URL shortener buatan Indonesia yang lain untuk bahan blog kali ini, aku menemukan TakTikTuk.tk. Nggak banyak info yang bisa didapatkan mengenai URL shortener yang satu ini. Tampilannya pun cenderung ala kadarnya saja. Kalau menurutku, sih, malah nggak menarik.
Nah, dari sekian URL shortener itu, yang memiliki jumlah karakter paling sedikit adalah de.tk dan kro.co. Jumlah karakternya adalah sama-sama 17 karakter. Sedangkan yang paling banyak jumlah karakternya adalah panjang.in, yakni 29 karakter. Hi-hi-hi. Lucu juga, nih. Fungsinya URL shortener adalah untuk memendekkan URL yang panjang, tetapi panjang.in malah menghasilkan jumlah karakter yang paling banyak dibanding URL shortener lainnya. He-he-he.
URL shortener favoritku adalah kro.co. Kenapa? Karena jumlah karakternya adalah yang paling sedikit, yaitu 17 karakter, sama seperti de.tk. Lho, kenapa nggak pakai URL shortener de.tk saja? Ah, kalau menyertakan link menggunakan de.tk, nanti dikiranya tweet-ku disponsori oleh detik.com. He-he-he.

SUMBER : http://adhipras.web.id/archives/50
Tag : CATATAN
0 Komentar untuk "URL Shorteners Made in Indonesia"

Back To Top